Rekomendasi Adaptasi dan Mitigasi Bencana Banjir di Kawasan Rawan Bencana (KRB) Banjir Kota Bima

  • Rizki Kirana Yuniartanti Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Jalan Raden Patah 1 Nomor 1, Jakarta Selatan 12014, Indonesia
Keywords: adaptation, flood, mitigation

Abstract

Flood disaster occurred on December 21, 2016, December 23, 2016, and January 2, 2017 in Bima city area, covering Mpunda district, Rasanae Timur district, Asakota district, Rasanae Barat district, and Raba district. The urban area is the most affected area of flash flood, mainly residential areas that are located more than 50 meters from the flood plains, with flood heights ranging from 1 to 4 meters. The main factor that caused flood disaster is high rainfall. In addition to the hydrometeorological factor, flood in Bima city was caused by various factors, including its location at a basin area, flood plains that are utilized for settlements nowadays, silting downstreams, poor management of drainage systems, reduced vegetation-cover in the upstream, and narrowing of river bodies. Looking at the problems and challenges of the hydrometeorological disaster, this research aims to recommend adaptation and mitigation for flood disaster and space utilization conversion in disaster prone areas of Bima city. Analytical methods used in this research includes participatory mapping to delineate the flood affected area, HEC-RAS and HEC-GEORAS to map and model flood hazards, and quantitative descriptive to describe data and information. Output of this research are adaptation and mitigation recommendations based on the mapping of flood hazard areas and the modeling of flood disaster prone areas.

References

Arsjad, A. B. S. M. & Riadi, B. (2013). Potensi Risiko Bencna Alam Longsor terkait Cuaca Ekstrim di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Jurnal Ilmiah Geomatika, 19 (1), 57-63.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. (2016). Buletin Pemantauan Ketahanan Pangan Indonesia, Fokus Utama Cuaca Ekstrim. Jakarta: BMKG

Eichhorst, U. (2010). Climate-Proof Urban Transport Planning: Opprtunities and Challenges in Developing Cities. Proceding of Global Forum 2010. New York: Spinger; London: Dordrecht Heidelberg.

Federal Emergency Management Agency. (2011). Flood Zones, Federal Emergency Management Agency (FEMA). U.S. Department of Homeland

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN. (2017). Peningkatan Kualitas Tata Ruang Kawasan Rawan Bencana Banjir Kota Bima (tidak terpublikasi).

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2017). Mitigasi Banjir DAS Sari melalui Rehabilitasi Hutan dan Lahan (tidak terpublikasi).

Kodoatie, R. J. & Sjarief, R. (2010). Tata Ruang Air. Andi Offset: Yogyakarta

Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN).

Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang.

Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2029.

Peraturan Daerah Kota Bima Nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bima Tahun 2011-2031.

Ran, J. & Zorica, N. (2014). Integrating Spatial Planning and Flood Risk Management: A New Conceptual Framework for The Spatially Integrated Policy Infrastructure. Computers, Environment and Urban Systems, 57 (2016) 68–79.

Santosa, P. B. (2006). The Role of GIS For Flood Disaster Management. Makalah pada Pertemuan Ilmiah Tahunan III. Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya

Seniarwan, Baskoro, D. P. T., & Gandasasmita, K. (2013). Model Spasial Genangan Banjir: Studi Kasus Wilayah Sungai Mangottong, Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan. Globe, 15 (1), 62-67.

Soemabrata, J., Zubair, A., Sondang, I. & Suyanti, E. (2018). Risk Mapping Studies of Hydro-Meteorological Hazard in Depok Middle City. International Journal of GEOMATE, 14 (44), 128-133.

The Office of Public Works Environment, Heritage, and Local Government and Public Works of Ireland. (2009). The Planning System and Flood Risk Management: Guidelines for Planning Authorities

Yanto, Livneh, B., Rajagopalan, B., & Kasprzyk, J. (2017). Hydrological Model Application Under Data Scarcity for Multiple Watersheds, Java Island, Indonesia. Journal of Hydrology: Regional Studies, 9 (Ferbruary 2017) 127-139.

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

http://dibi.bnpb.go.id/data-bencana

http://www.unisdr.org

Published
2018-08-21
How to Cite
YuniartantiR. K. (2018). Rekomendasi Adaptasi dan Mitigasi Bencana Banjir di Kawasan Rawan Bencana (KRB) Banjir Kota Bima. Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah Dan Perdesaan), 2(2), 118-132. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2018.2.2.118-132